Isu kesehatan merupakan salah satu yang jadi prioritas kerja bagi Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) Indonesia Climate Fund. karena, perubahan iklim akan memberikan efek negatif terhadap kesehatan sehingga penanganannya kudu terintegrasi dan juga memberdayakan masyarakat.
“Perubahan iklim berdampak naiknya penyebaran berbagai penyakit oleh vektor, misalnya saja nyamuk. Sebab itu, pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama untuk mencegahnya,” kata Syamsidar Thamrin selaku Kepala Sekretariat ICCTF, pada wawancara februari tahun lalu.
ICCTF menggaet Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meminimalisir efek perubahan iklim terhadap kesehatan ini.
Syamsidar mengharapkan pemerintah dan masyarakat saling bahu membahu dan turut serta aktif untuk mencegah tersebarnya penyakit. Misalnya saja seperti pemeliharaan sanitasi lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk.
Setidaknya sudah tercatat oleh kementerian Kesehatan bahwa perubahan iklim berdampak pada kesehatan. Peningkatan penyakit terjadi akibat perubahan iklim diantaranya adalah penyakit yang disebarkan oleh nyamuk contohnya malaria, demam berdarah, atau chikungunya.
Agenda selanjutnya, Kementerian Kesehatan bakal menangani lima penyakit yang diakibatkan perubahan iklim. Penyakit itu antara lain diare, pneumonia, penyakit serupa influenza (Influenza Like Illness/ILI), demam berdarah dan malaria.
Usaha lainnya yang dilakukan Kementerian Kesehatan adalah mengkaji dan pemetaan model kerentanan penyakit infeksi yang dipicu perubahan iklim yang berfokus pada demam berdarah dengue dan malaria, beriringan dengan Research Center for Climate Change Universitas Indonesia (RCCC-UI). “Upaya Kemenkes tersebut adalah bentuk sistem peringatan dini dengan menjalankan tindakan pencegahan,” ucap Syamsidar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Menganggulangi Masalah Kesehatan ICCTF Gaet Kementrian"
Posting Komentar